Aljabar
merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika.
Sedangkan cabang dari ilmu aljabar itu sendiri antara lain aljabar linier dan aljabar abstrak. Aljabar abstrak
memiliki banyak materi yang dibahas dan dikembangkan. Struktur aljabar
merupakan salah satu materi dalam aljabar abstrak. Selain pemetaan, materi yang dibahas pada struktur aljabar pada
dasarnya tentang himpunan dan operasinya.
Sehingga dalam mempelajari materi ini selalu identik dengan sebuah himpunan
yang tidak kosong yang mempunyai
elemenelemen yang dapat
dikombinasika dengan penjumlahan, perkalian, ataupun keduanya dan juga boleh
operasi biner yang lainnya. Hal tersebut berarti pembahasan-pembahasannya
melibatkan objek-objek abstrak yang dinyatakan dalam simbol-simbol.
B.
Pengertian
Matriks
Matriks merupakan salah satu ekspresi
metematis yang sangat banyak dipakai dalam aplikasi. Secara umum, matriks
merupakan sekumpulan informasi yang diletakkan sehingga membentuk baris-baris
dan kolom-kolom.
Matriks A pada medan K, atau singkatnya matriks
A (jika K adalah implisit) susunan persegi panjang yang terdiri dari
skalar-skalar yang biasanya dinyatakan dalalm bentuk berikut :
a11 a12 ... a1n
A
= a21 a22 a2n
... .... ... ...
am1 am2 ... amn
Baris-baris
dari matriks A seperti ini adalah m deretan horizontal yang berisi
skalar-skalar :
(a11,
a12, ..., a1n), (a21, a22, ..., a2n),
....., (am1, am2, amn)
Sebuah matriks dengan m baris dan n kolom
disebut matriks m x n. Sebuah matriks yang hanya mempunyai satu baris disebut
matriks baris dan matriks yang hanya mempunyai satu kolom disebut matriks
kolom. Sebuah matriks yang seluruh entrinya adalah nol disebut matriks nol dan
biasanya dinotasikan dengan 0.
Contoh
:
(a) Susunan
persegi panjang A = 1 -4 5 adalah
matriks 2 x 3. Barisnya
0 3 -2
adalah (1,-4,5) dan (0,3,-2), sedangkan kolomnya
adalah
1 -4 5
0 3 -2
(b)
matriks nol 2 x 4 adalah matriks 0 = 0 0 0 0
0 0 0 0
C.
Matriks Perjumlahan
Misalkan
A=(aij) dan B=(bij) adalah dua matrik dengan ukuran yang
sama,
katakanlah matriks m x n. Jumlah dari A dan B,
ditulis A+b, adalah matriks
yang diperoleh dengan menjumlahkan elemen-elemen
yang bersesuaian
dari
A dan B.
Contoh :
Misalkan
1 -2 3 4 6 8
A = 0 4 5 B = 1 -3 -7 Maka
1+4 -2+6 3+8 5 4 11
A+B = 0+1 4+(-3) 5+(-7) = 1 1 -2
Rumus penjumlahan matriks dan perkalian skalar :
1.
(A+B) + C = A + (B+C)
2. A + 0 = A
3. A + (-A) =
0
4. A + B = B +
A
5. K1
(A + B) = K1A +K1B
6. (K1
+ K2)A = K1A + K2A
7. (K1
K2)A = K1 (K2 A)
8. 1. A = A, 0
.A = 0
D.
Matriks Perkalian
Misalkan 2
buah matriks A = (aij) dan B = (bij) sedemikian rupa
sehingga jumlah kolom A = jumlah baris B, atau Am ‘p dan Bp’n,
maka matriks AB adalah sebuah matriks hasil perkalian A dan B di mana
elemen-elemennya dihasilkan dengan mengalihkan baris-baris A kepada kolom-kolom
B :
A1.B1 A1.B2 .... A1.Bn
AB = A2.B1 A2.B2 .... A2.Bn
....... ......... .... ........
Am.B1 Am.B2 .... Am.Bn
Contoh :
Misalkan 1 2 1 1 = 1.1+2.0 1.1+2.2 = 1 5
3 4 0 2 3.1+4.0 3.1+4.2 3 11
1 1 1 2 = 1.1+2.0 1.1+2.2 = 4 6
0 2 3 4 0.1+2.3 0.2+2.4 6 8
Contoh 2 :
3
(7,-4,5) 2 =
7(3) + (-4)(2) + 5(-1) = 21-8-5 = 8
-1
Misalkan A, B dan C adalah matriks. Maka, hasil kali
dan jumlah dari matriks-matriks tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut :
1.
(AB)C = A(BC)
(hukum asosiatif)
2.
A(B + C) = AB +
AC (hukum distributif kiri)
3.
(B + C)A = BA +
CA (hukum distributif kanan)
4.
K(AB) = (kA) B =
A (kB), dimana k adalah skalar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar